Langsung ke konten utama

SEDJARAH DRD

 



Pada saat indonesia dibawah jajahan Belanda di dukuh Kembang banyak terjadi gangguan keamanan.

salah satunya adalah gejolak tentang hewan ternak.

sapi yang saat itu termasuk barang berharga milik warga banyak yang di di racun, agar bisa dibeli dengan harga murah.

ada beberapa yang mati dan telah dikuburkan pun hilang di curi.

timbulah gagasan agar aman ,oleh warga sengaja memberi minyak tanah pada perut sapi yang telah mati sebelum dikuburkan, supaya daging nya rusak dan tidak layak lagi dikonsumsi. gagasan tersebut masih tidak berlaku bagi si pencuri.

kemudian dari berbagai masalah masalah tersebut banyaklah pertemuan2 yang melibatkan tokoh warga dk kembang.

Pada tanggal 07 Maret 1936

Para tokoh-tokoh dukuh Kembang yang kala itu di gerakkan oleh Tetuangganing Dukuh Kembang, Eyang Buyut Soikromo Midjo

 pertama kalinya yang berinisiatif mengadakan rapat yang membahas Perencanaan & Pembuatan Paguyuban Gotong Royong.

Akan tetapi pada saat itu membuat sebuah organisasi tidaklah mudah. 

karena kondisi wilayah yang masih terjajah dikhawatirkan membuat organisasi pemberontakan atau sejenisnya.

dan dalam pembuatan oraganisasi harus berizin ke pusat pemerintahan pada saat itu ke batavia(jakarta).

maka dalam perizinan yang dikirimkan ke pemerintah belanda tertulis lengkap:

TUJUAN,ASAS,DASAR,SIFAT,dan MANFAAT dari Organisasi Gotong Royong DRD.

TUJUAN: Menciptakan dan mewujudkan Kesejahteraan 

ASAS: menggunakan musyawarah sebagai alat utama menentukan suatu keputusan.

DASAR: mengambil dari sisi watak manusia yang baik(toleransi).

SIFAT: Kekeluargaan pedesaan 

MANFAAT: Meringankan beban setiap warga ( utamanya dikala itu tentang kematian)


karena memang tujuan dibentuknya organisasi gotong royong DRD murni benar tidak untuk Pemberontakan atau Penggulingan pemerintahan maka dipermudah untuk meminta perizinan dari Belanda.

Setelah melalui kurun waktu yang cukup lama, maka perizinan dari Batavia pun bisa memberikan izin adanya pengakuan adanya Organisasi Gotong Royong DOYO RUMEKSO DUSUN KEMBANG.

Kemudian bertepatan pada tanggal 10 Mei 1939. Semua tokoh-tokoh Punggawaning Dukuh Kembang. 


Menyepakati dan Menyetujui terbentuknya Gotong Royong Doyo Rumekso Dhusun (DRD).


Tokoh yang turut menyetujui & memprakarsai antara lain:


- Eyang Djojo Eyang Hardjo Tinoyo  

- Eyanv So dikromo

- Eyang Djolo Prawiro Samidi 

- Eyang So Setiko DJaiman  

- Eyang Karto Setiko Radjimin 

- Eyang Muh Yusup / Eyang Iman Sari Kasbi ( Putro Mbah Man Nur) 

Kemudian mulai ditahun 1940.

keberadaan gotong royong (DRD) mulai terorgansir dengan baik.

terlihat pada adanya asas demokrasi persatuan & kesatuan, di ikat dengan norma agama, norma adat, dan ADART DRD yang senantiasa melindungi dan memberi manfaat bagi semua warga masyarakat Kembang.

Berikut Tokoh-tokoh Adat DRD yang membawa GOTONG ROYONG dari masa ke masa menuju Kembang Guyub Rukun Toto Titi Tentrem Raharjo.

1. Simbah Damsiri

2.Simbah Djamhari

3. Simbah Yoso Soedarmo

4. Simbah Hadi Soekarno

5. Simbah Hadi Suhud

6. Simbah Sardjono

7.Simbah Munzamil.

8. Simbah Sardjono.

9. Simbah Hardjo Salimin


Dan Akhirnya semoga semua warga Kembang

senantiasa Menjaga & Mewariskan Adat Tradisi Gotong Royong kepada Anak cucu kita,

 agar tidak tergerus perubahan gaya dan cara pandang terhadap dunia yang kita sebut Modern....


(:dikutip dr bbrp sumber terpercaya)


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROFIL & STRUKTUR TARUNA BHAKTI 2025-2028

 profil dalam bentuk pdf dan dapat di download melalui google drive : 

PROFIL DUKUH KEMBANG

Menelusuri Keindahan dan Potensi Dukuh Kembang Desa Kembang Kecamatan Gladagsari. October 30, 2017 Desa Kembang di Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, adalah tempat yang kaya akan keindahan alam dan budaya. Dengan pemandangan yang menakjubkan dan tradisi yang kuat, desa ini menjadi tujuan menarik untuk dikunjungi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek yang menjadikan Desa Kembang istimewa, dari sejarah hingga potensi budayanya.. Poin Penting. Desa Kembang memiliki sejarah panjang yang dimulai dari era kolonial. Keindahan alam desa ini terletak di kaki gunung merbabu. Masyarakat aktif melestarikan budaya melalui festival dan tradisi gotong royong. Desa ini memiliki potensi wisata yang menarik, termasuk spot foto tugu nolkilometer. Program pemberdayaan masyarakat membantu meningkatkan ekonomi dan pendidikan. Sejarah dan Perkembangan Dukuh Kembang Asal Usul Nama Dukuh  Kembang Dukuh  Kembang memiliki nama yang unik, di mana "Kembang" berarti ...