Langsung ke konten utama

Postingan

PROFIL & STRUKTUR TARUNA BHAKTI 2025-2028

 profil dalam bentuk pdf dan dapat di download melalui google drive : 
Postingan terbaru

"Oncor"

 Ilmu itu 'oncor'. Tapi tidak semua yang tampak bercahaya benar-benar menerangi. Kadang, yang kita kira ilmu hanyalah kilau dari ego yang dipoles rapi. Kanthil 🌷 Dulu, para ulama belajar ilmu untuk memperbaiki jiwa. Mereka menangis karena takut tak mengamalkan apa yang mereka tahu. Hari ini, banyak yang belajar demi menang debat, tampil di forum, mengejar konten di medsos, atau sekadar tampak cerdas di panggung sandiwara kehidupan. Padahal ilmu yang sejati seharusnya melunakkan, bukan mengeraskan. Membuatmu tunduk, bukan menundukkan. Tapi entah mengapa, semakin tinggi pendidikan, kok semakin sulit menerima nasehat/pitutur. Semakin luas bacaan, justru semakin sempit dada terhadap perbedaan. Ada apa, yaa? Entah sejak kapan kita lebih sibuk membicarakan siapa yang salah di dunia, dan siapa yang selamat di akhirat,  ketimbang siapa yang paling bermanfaat untuk sesama. Kita lebih senang menilai cara orang lain sujud misale, daripada mengukur seberapa khusyuk kita sendiri berdiri d...

SEDJARAH DRD

  Pada saat indonesia dibawah jajahan Belanda di dukuh Kembang banyak terjadi gangguan keamanan. salah satunya adalah gejolak tentang hewan ternak. sapi yang saat itu termasuk barang berharga milik warga banyak yang di di racun, agar bisa dibeli dengan harga murah. ada beberapa yang mati dan telah dikuburkan pun hilang di curi. timbulah gagasan agar aman ,oleh warga sengaja memberi minyak tanah pada perut sapi yang telah mati sebelum dikuburkan, supaya daging nya rusak dan tidak layak lagi dikonsumsi. gagasan tersebut masih tidak berlaku bagi si pencuri. kemudian dari berbagai masalah masalah tersebut banyaklah pertemuan2 yang melibatkan tokoh warga dk kembang. Pada tanggal 07 Maret 1936 Para tokoh-tokoh dukuh Kembang yang kala itu di gerakkan oleh Tetuangganing Dukuh Kembang, Eyang Buyut Soikromo Midjo  pertama kalinya yang berinisiatif mengadakan rapat yang membahas Perencanaan & Pembuatan Paguyuban Gotong Royong. Akan tetapi pada saat itu membuat sebuah organisasi tidak...

PROFIL DUKUH KEMBANG

Menelusuri Keindahan dan Potensi Dukuh Kembang Desa Kembang Kecamatan Gladagsari. October 30, 2017 Desa Kembang di Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, adalah tempat yang kaya akan keindahan alam dan budaya. Dengan pemandangan yang menakjubkan dan tradisi yang kuat, desa ini menjadi tujuan menarik untuk dikunjungi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek yang menjadikan Desa Kembang istimewa, dari sejarah hingga potensi budayanya.. Poin Penting. Desa Kembang memiliki sejarah panjang yang dimulai dari era kolonial. Keindahan alam desa ini terletak di kaki gunung merbabu. Masyarakat aktif melestarikan budaya melalui festival dan tradisi gotong royong. Desa ini memiliki potensi wisata yang menarik, termasuk spot foto tugu nolkilometer. Program pemberdayaan masyarakat membantu meningkatkan ekonomi dan pendidikan. Sejarah dan Perkembangan Dukuh Kembang Asal Usul Nama Dukuh  Kembang Dukuh  Kembang memiliki nama yang unik, di mana "Kembang" berarti ...

PEMILIHAN GOTONG ROYONG DRD

metode pemilihan ketua dan wakil ketua kali ini berbeda dengan sebelumnya...  penunjukan langsung, voting melalui 'tulis nama' periode ini memberlalukan cara pencoblosan langsung yang tidak hanya dilakukan oleh anggota organisasi DRD saja. melainkan dari anggota pkk dan semua anggota karang taruna. dengan perolehan suara terbanyak yaitu  sebagai ketua bapak salimin harjo memperoleh 185 suara, posisi wakil ketua di duduki bapak sarwanto spd. dengan suara sebanyak 66. dengan suara terendah yakni 15 suara diraih bapak alim ahmadi yang besar kemungkinan menduduki ketua penasehat organisasi DRD. Bapak harjo salimin merupakan petahana yang telah memimpin sejak 2013 menggantikan alm. bapak sardjono. beliau juga merupakan ketua kelompok tani margo tani satu Kembang yang mencetak belasan predikat berprestasi dalam bidang event pertanian. bapak sarwanto spd. adalah seorang berlatar pendidik yang berkarakter muda mumpuni di bidang keagamaan. Bapak Alim ahmadi juga mempunyai banyak pengal...

*SANG PENJAGA*

  Frase " DOYO RUMEKSO DUSUN " berasal dari bahasa Jawa dan dapat dipecah menjadi beberapa bagian untuk memahami artinya: Doyo : Dalam bahasa Jawa, "doyo" bisa berarti "daya" atau "kekuatan", tergantung pada konteksnya. Dalam penggunaan umum, terutama di kalangan penutur Jawa Tengah, "doyo" sering diasosiasikan dengan semangat atau usaha yang kuat, bahkan kadang-kadang bermakna "menggebu-gebu" (seperti dalam lagu Denny Caknan "Kalih Welasku"). Namun, secara harfiah, "doyo" lebih dekat ke "kekuatan" atau "tenaga". Rumekso : Berasal dari kata dasar "Rekso" (melindungi atau menjaga), dengan awalan "ru-" yang menunjukkan makna aktif atau proses. Jadi, "rumekso" artinya "melindungi" atau "penjaga". Dusun : Dalam bahasa Indonesia dan Jawa, "dusun" berarti kampung kecil atau wilayah pedesaan yang lebih kecil dari desa. Jika digabungkan...

PROFIL MARGO TANI SATU